[Pic-Fic] First Love: Holding Hands

Standard

Baj_Cb_Vt_CMAASY9_V

requested by ivannuneo

Hyuk, You | Ficlet | Fluff, Romance

Semuanya dimulai ketika tangan kita bertautan

“Hyukie-yaa!”

Aku menerobos masuk ke dalam kamar Sanghyuk tanpa permisi, mengagetkannya yang sedang asyik berbaring menelengkup di atas kasur sembari mendengarkan lagu. Pemuda sekaligus teman masa kecilku itu menggerutu tak jelas sembari membalikkan tubuh, ekpresi kesal terpasang jelas di raut wajahnya.

“Jangan cemberut, ah. Aku bawa sesuatu, lho. Kau tidak mau lihat?” cerocosku panjang lebar, jelas-jelas tidak memedulikan raut wajah merajuknya itu. Sambil mendudukkan diri di atas ranjangnya, aku pun mengeluarkan sebuah album foto dari dalam tasku dan mengacungkan benda itu tepat di depan wajahnya.

“Mau apa? Bernostalgia?”

Aku mengedikkan bahu. “Well, banyak foto masa kecilmu di sini. Kautahu, dengan pipi gembul dan wajah polos seperti anak hilang….”

Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, Sanghyuk sudah terlebih dulu menyambar album foto itu dan mengamati foto-foto di dalamnya dengan bibir dimajukan. Beberapa kali aku bisa mendengar suara protesnya, terlebih ketika ia menemukan foto-fotonya dalam berbagai pose yang memalukan.

“Kau terlihat cantik di sana,” komentarku sambil menunjuk salah satu foto yang menampilkan Sanghyuk kecil dalam balutan kaus putih dan rok berenda, lengkap dengan wajah yang berlepotan karena make up. Tawaku pun pecah seketika, terlebih ketika melihat foto-foto berikutnya yang menunjukkan pose ala fotomodel kecil bernama Han Sanghyuk.

“Itu aib, bodoh!” omel Sanghyuk sambil membalik halaman album foto itu, menutupi pandanganku dari foto-fotonya yang terlihat ‘cantik’. Tangannya terus bergerak dengan cepat, seolah ingin menutupi semua jejak masa kecilnya dan menjauhkan hal-hal memalukan itu dari kedua mataku.

Hah, yang benar saja.

Apa Sanghyuk pikir ia bisa membuatku melupakan semua kejadian itu? Ck, asal kautahu saja, ingatanku soal masa kecil kami tidak akan memudar semudah itu. Sebagai dua orang yang sudah bersahabat sejak taman kanak-kanak, bisa dibilang aku sudah mengenal setiap seluk-beluk kehidupan Sanghyuk hingga hal-hal yang paling detail sekalipun. Kecuali Sanghyuk sendiri dan orangtuanya, aku yakin persis bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki pengetahuan tentang hidup Sanghyuk hingga sedalam diriku.

Oke, sebenarnya ini terdengar cukup aneh untuk dibanggakan.

Tapi, tetap saja—

“Omong-omong, ini hari dimana aku mengenalmu untuk pertama kalinya, bukan?”

Gerak tangan Sanghyuk kini telah berhenti, sementara maniknya terarah pada sebuah halaman yang menampilkan foto kami berdua saat acara karnaval sekolah. Di foto itu, aku dan Sanghyuk mengenakan dandanan khas suku Indian, lengkap dengan rok rumbai-rumbai dan hiasan kepala yang memiliki bulu. Kami bergandengan tangan, ekspresiku yang ceria terlihat kontras dengan ekspresi datar Sanghyuk yang waktu itu terlihat jengah dengan kostumnya sendiri.

Mmm-hmm. Waktu itu, kau nyaris tidak mau ikut karnaval karena malu, bukan?”

“Hei, itu bukan salahku! Kostum itu konyol sekali, tahu! Anak-anak lain mengenakan baju yang keren sementara kita—”

“Tapi kau imut,” kekehku sambil mencubit pipinya, gemas. Walaupun penampilan Sanghyuk sekarang jauh dari kata imut—dia tampan, aku akui itu—tetapi sikap merajuknya yang seperti bocah berumur lima tahun itu belum juga hilang. He’s still the cute Han Sanghyuk for me, though.

“Aku tidak imut,” bantahnya sebal. “Untung saja waktu itu ada kau. Kalau tidak, aku sudah mati saking malunya, mungkin.”

“Ya, ya, aku bahkan harus menggandeng tanganmu agar kau mau berjalan bersama anak-anak yang lain,” balasku sambil memutar bola mata, berusaha membuat Sanghyuk semakin terlihat kesal. “Konyol. Seperti anak kecil saja.”

“Waktu itu kita memang masih kecil, Nona.” Sanghyuk menyentil dahiku dengan sikap bercanda, kemudian kembali memfokuskan perhatiannya pada foto itu. Mengamatinya lekat-lekat tanpa berkedip, sementara ujung jemarinya menyusuri tangan kecil kami yang kala itu bertautan erat.

“Tapi Hyuk-a…”Aku merebahkan diri di atas kasur, lantas meliriknya dari sudut mata. “Kalau waktu itu kita tidak dipasangkan dengan kostum bodoh itu, kita tidak akan saling mengenal.”

Hmm….” Sanghyuk hanya mengeluarkan gumaman pelan untuk mengiyakan ucapanku, tampaknya kembali larut dalam kenangan kami saat masih di taman kanak-kanak dulu. Tak mau menganggunya lagi, aku pun memutuskan untuk memejamkan mata barang sejenak. Hening mengisi suasana, membiarkan bunyi halaman album foto yang sedang dibalik menjadi satu-satunya suara yang terdengar.

Lima belas menit berlalu dan aku masih membiarkan kedua kelopak mataku tertutup rapat, bahkan nyaris tenggelam dalam kantuk, ketika suara Sanghyuk yang lirih kembali terdengar dan—

“…masa sih ia cinta pertamaku?”

—membuat kesadaranku seketika melesat naik ke permukaan.

Ah, benar juga.

Sekian tahun mengenal Sanghyuk, aku sama sekali tidak pernah tahu soal kehidupan cintanya. Selama ini, Sanghyuk selalu berkata bahwa ia tidak tertarik dengan gadis mana pun, begitu pula halnya dengan mencoba berkencan atau menerima pernyataan cinta dari para siswi di sekolah. Sanghyuk selalu menempel denganku, selalu seperti itu selama bertahun-tahun lamanya

Namun, menilik dari ucapannya tadi… apa itu artinya Sanghyuk pernah menyukai seorang gadis? Tadi ia menyebut-nyebut soal cinta pertama, bukan?

Kira-kira, siapa gadis itu? Apa ia adalah seseorang dari taman kanak-kanak yang sama dengan kami? Apa aku mengenalnya?

Kenapa aku tidak pernah tahu, huh?

“Hyuk—” Aku membuka mataku sedikit, berniat untuk menginterogasinya soal identitas gadis rahasia ini ketika—

…kalau saja bukan karena pawai bodoh itu, kita tidak akan pernah bergandengan tangan dan saling mengenal. Lalu, aku tidak akan pernah melihat dirimu sebagai orang pertama yang kusukai.”

—ucapan Sanghyuk membuatku bungkam seketika. Lelaki itu jelas mengira bahwa aku masih terlelap dan tidak mungkin mendengarkan curahan hatinya yang terlontar dalam bisikan, teramat lirih untuk didengar. Namun, ia salah. Aku sudah mendengar semuanya. Mengetahui semua kebenarannya, sementara debar jantungku pun mendadak berpacu keras tanpa mau dikendalikan.

Inikah alasan mengapa Sanghyuk begitu menempel denganku dan tidak pernah berkencan dengan gadis lain? Inikah alasan mengapa aku tidak pernah tahu soal kehidupan cintanya yang tersembunyi rapat?

Dan sekarang kau malah tidur. Kau menyebalkan, tapi aku suka, tahu,” ujar Sanghyuk sembari menepuk puncak kepalaku, membuat ribuan kupu-kupu sontak muncul dan menggelitiki diriku dari dalam sana.

Ini gila. Ini terlalu mengejutkan. Ini…

Mungkin suatu saat nanti aku harus menyatakannya, iya ‘kan?”

Aku mengiyakan ucapan Sanghyuk tersebut dalam hati, diam-diam mengulum senyum saat aku mendengar suara langkah kaki yang menjauh diiringi dengan pintu yang berdebam menutup. Sanghyuk mungkin tidak tahu bahwa aku telah mendengarkan semua ini, tetapi itu bukan masalah besar.

Mengetahui bahwa aku—sang sahabat—adalah cinta pertama Sanghyuk sejak kecil sudah lebih dari cukup.

Jadi, kapan kau akan mengakuinya, hm?

Karena aku…

“Hyuk, bodoh, aku juga menyukaimu.”

akan selalu menunggumu, Han Sanghyuk.

—fin.

My first fic for VIXX featuring their cute-yet-handsome maknae! Next will be Leo’s, stay tuned! 😀

12 thoughts on “[Pic-Fic] First Love: Holding Hands

  1. thelittlerin

    AAAAAAAAAKKKKKKKK HAN SANGHYUUUUUUUK *heboh /ditendang Amer/

    oke, ini fluff-nya kejem amat ;;;; tapi aku ngakak karena Hyuk dibilang mirip anak ilang! xD weel, at least dia pas udah gede pipinya gak numbuh2 lagi….coba kalo tetep gembul, nostalgia kayak gitu pasti jadi semacam aib.. /lirik Changjo/

    terus itu ceweknya enak banget asal langsung masuk kamar aja /pengen/ padahal kita kan gak pernah tau ada apa di kamar seorang cowok….kalo Hyuk-nya lagi topless-an gimana?? /.\ tapi, dia udah kayak shiwon di reply 97 aja ya, saking lamanya temenan sampe bisa2nya tidur di kamar temen cowoknya…

    itu ketauannya gak elit banget!! XD Hyuuuuuuk jangan2 kamu tau si cewek gak bener2 tidur ya? terus bisik2 kayak gitu biar modus? awas aja kalo gak bilang beneran…awas aja….

    udah deh, karena yg next masih ada Leo, ak mau nyimpen energi dulu ^o^

    dadah AMERRRR!!!!

    Like

  2. GAAAAAH!!!
    HAN SANGHYUK!! GAAAH.. GASP GASP GASP!
    Muka merah dah ini gamau tauuk! BEGITU MENGHAJAR BEGITU MENGHAJAR!
    Terus aku harus apa… daritadi bolak-balik wp kakak belom ketemu ini, adanya Inside the Bag, dan alhasil aku off. Lalu begitu kakak ngetag aku….. DUNIA LEBIH INDAH! Subhanallah!

    Sanghyuk halah ㅡsetuju sama Kak Tiwiㅡkamu pasti modus lah, itu. Etapi kalopun kamu gak modus aku makin ngefly deh, Hyuk! Seriusan! Terlebih, deketnya dari kecil! AAAAAAK! Friendship-Love Relationship ㅡterlebih Tsukiyamarisa’sㅡ emang candu ㅠㅠ aku.. histeris.. gigit selimut. Subhanallah! Han Sanghyuk! Kamu semakin rekat,lah, mas di hatiku! Aminin aja punya pemuda kayak gini di sekitaran. Hyuk! Aaaaaaaa, EDEMI APA ABIS INI BYUNGHUN??!! Makanya … KAK AMER /hugged/ Semua biasku, kok! Aku rela deh nunggu sampe di-post hihihi. Aaaaa ini sangat! SATISFIED! Yeaah! wohooooo {} loveyaloveyaloveyaaaaa

    Like

    • Ini di mataku Leo tapi aku bayangin L. Joe. Kayaknya aku masih dalam pengaruh ficnya Vana yang tadi pagi. Aturan Taekwoon, bukan Byunghun! Ralat banget! Leo ke L.Joe … agak… sama… hahaha. maafin ketidak-fokusanku.

      Lalulalulalu, aku makasih buat Ivana juga, biarpun captain yang satu itu yang ngerequest, tapi itu semacam mewakili jiwa fangirl bias-everywhere seperti aku. Lalu Hyuk.. ah, aku lemah ㅠㅠ vana i love you! kak amer i love you more! {{}}

      Like

  3. ngucapin natal haram? ngerayain tahun baru haram? LEBIH HARAM JUGA MENYANDINGKAN HAN SANGHYUK DAN GENRE FLUFF DALAM SATU FANFICTION.

    nggak tau lah Kak Amer, kayaknya keunyuan dan kekawaiian maknae sok manly satu ini tiba-tiba naik berkali-kali lipat dan aku ga sanggup, apalagi dia kerjaannya manyun terus sepanjang cerita trus didukung sama foto masa kecil dia yang seharusnya ga boleh diliat anak di bawah umur tuh, nanti mereka jatuh cinta sebelum waktunya /tsah. Yang sekarang aja masih unyu apalagi pas kecil *cubit pipi Hyuk sampe besok*

    cemen banget ah udah nempel terus kayak poni Hakyeon masih ga berani nyatain perasaannya. pasti saking deketnya mereka berdua Hyuk jadi parno sendiri, ntar si cewe ternyata ga suka dan jauh-jauhan. tapi tenanglah Hyuuukkkk meskipun perasaan kamu ketauannya dengan cara yang memalukan, seenggaknya doi juga suka balik sama kamu ehehehe.

    “Dan sekarang kau malah tidur. Kau menyebalkan, tapi aku suka, tahu,” ujar Sanghyuk sembari menepuk puncak kepalaku, membuat ribuan kupu-kupu sontak muncul dan menggelitiki diriku dari dalam sana.” <~ INI YANG DITEPUK KEPALANYA GUE APA SI CEWE KENAPA YANG MELTING MALAH YANG DI SINI. hhhh salah kak Amer ini semua! ;_;

    btw, aku tau banget kok rasanya hati teriris-iris ngeliat foto masa kecil. Hyuk wajib bersyukur pas kecil dia masih YAAMPUN LUCUUUUUU BANGEDH PLIS (apalagi ekspresi dia di foto di atas udah kayak, "mama? mama mana? mama?" BEUH), sementara fotoku masa kecil kalo dibandingin sama yang sekarang itu udah berasa oplas.

    MAKASIH KAK AMER UDAH MEMENUHI RIKUESANKU! walaupun awalnya aku lebih mengajukan picnya Leo yang seakan-akan berbgm : "aku masih menunggumuuuu~ bicaraaaaa~" tapi gapapa deh, gapapa banget malah tau pic ini dibales dengan fic yang kadar fluffnya sampe ngeselin(?) HIHI sekali lagi makasih Kak Ameeer!

    Like

  4. furuchi

    Tuhkan tuhkaaaaaaaan amer pasti deh buat mungkin seluruh yang baca fic ini meleleh seleleh lelehnya /abaikan/ tadi fic yang luhan sekarang bikin meleleh yaampun fluff kamu tuh parah banget tapi nagih /nahlhooo/ hehe pokoknya amer keren deh 😉

    Like

  5. Zoenicorn

    Kebetulan,,bukan kebetulan mungkin juga…lagi suka banget sama Hyuk dan huala…Amer nulis cerita Hyuk dengan penuh kelembutan…huhuhuhuhu..mau tuh ditepuk-tepuk puncak kepalanya sama Hyuk…
    bayangain scene-nya keren bgt tuh kyaknya,,apalagi senyuman Hyuk yang huwaaa,,bikin lumer hati para noona2,,kekeke.

    Sekali lagi,,,SUUUUUKKKKKAAAAAA…
    Tambah suka nih sama Hyuk jadinya,,hehehe..^_^

    Like

Leave a comment