[Pic-Fic] Inside the Bag

Standard

tumblr_static_luhan-side

requested by junyunhye

Luhan, You | Ficlet | Fluff

Isi tas Luhan belum pernah semenarik ini.

Bukan hal baru bagiku untuk melihat Luhan muncul dalam penampilan seperti ini.

Kekasihku itu adalah seorang desainer yang cukup terkenal. Bergelut dengan fashion dan trend pakaian terbaru bukanlah hal yang baru baginya. Mulai dari baju yang kadang terlihat aneh saat dipakai, kemeja dan kaus dengan motif mencolok mata, hingga aksesoris dan sepatu yang bermodel unik—semua hal itu sudah pernah melekat di tubuh Luhan. Ia layaknya lemari pakaian berjalan, satu yang membuat semua tatapan orang selalu tertuju padanya.

Begitu pula halnya dengan hari ini.

Luhan baru saja pulang dari Jepang, menghadiri sebuah acara fashion show yang berjalan selama dua minggu penuh lamanya. Seperti biasa, layaknya seorang kekasih yang sudah tidak bertemu dalam kurun waktu cukup lama, aku pun dengan ikhlas merelakan sebagian waktuku untuk menjemput Luhan di bandara.

“Hai, Sayaaaang!”

Nah, itu dia.

Luhan berteriak keras, tangannya dilambaikan ke arahku sementara sebuah senyuman lebar terpampang jelas di wajahnya. Ia berlari menerobos kerumunan, rambut pink cerahnya tampak amat mencolok di tengah lautan manusia berambut gelap lainnya.

Astaga.

Iya, itu benar. Rambut Luhan yang—seingatku warnanya masih pirang ketika ia berangkat ke Jepang—kini sudah berubah menjadi pink cerah. Tidak hanya itu, ia pun mengenakan sebuah kacamata lebar dengan motif seperti kulit binatang. Sebuah tas cokelat berukuran super besar tergantung di bahunya, lengkap dengan berbagai macam gantungan—apa itu sebuah boneka kelinci?—yang menghiasi tali tasnya. Untunglah, terlepas dari segala aksesoris uniknya, Luhan mengenakan baju yang bisa dibilang normal. Kaus putih, jaket dengan paduan warna cokelat dan putih, serta jeans biru tua itu membalut tubuh kurusnya dengan begitu pas.

“Hai, Lu. Bagaimana Jepang?” Aku menyambutnya, membiarkan tangan kami bertautan sementara langkah kaki kami terarah menuju parkiran mobil yang terletak di area barat airport.

“Menyenangkan. Dan omong-omong, aku punya kejutan untukmu,” sahut Luhan seraya menggoyangkan tas di bahunya, lantas menyelinap masuk ke dalam kursi pengemudi dan menjulurkan tangannya ke arahku. “Sini, kemarikan kunci mobilmu.”

Aku melemparkan kunciku ke arah Luhan, lalu ikut masuk ke dalam mobil sambil mengembuskan napas panjang. Selama tiga tahun berpacaran dengannya, aku sudah hafal persis bahwa kejutan dari Luhan tidak pernah berakhir menyenangkan.

Kontras dengannya yang begitu menyukai fashion, aku cenderung tidak begitu peduli dengan baju yang kukenakan. Prinsipku hanya satu, asal baju itu nyaman dipakai, maka aku akan memakainya. Maka, tanpa perlu didebat lagi, sudah jelas bukan bahwa jenis pakaian favoritku adalah kaus dan celana?

Sayang, Luhan tidak berpikiran begitu.

Bukannya membuatkanku desain baju yang nyaman atau memberiku barang-barang yang normal, ia lebih sering mengejutkanku dengan jenis-jenis pakaian yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Gaun dengan model yang bisa membuatmu jatuh tersandung, sepatu berhak tinggi yang tampaknya bisa digunakan sebagai alat untuk membunuh, syal bulu dengan warna yang heboh, hingga hiasan rambut yang besarnya melebihi kepalaku sendiri. Sungguh, apa Luhan pikir aku akan memakai semua itu untuk pergi ke kantor atau berjalan-jalan ke mall? Yang benar saja!

“Eum…” Aku melirik tas cokelatnya yang tergeletak di jok belakang dengan ragu, kemudian kembali mengalihkan pandanganku ke arahnya, “Isinya… itu bukan sesuatu yang mengerikan, bukan?”

Luhan terbahak keras mendengar pertanyaanku, matanya mengerling ke arahku dengan sikap menggoda. “Coba buka saja tasku. Aku yang merancang pakaian itu, tahu. Sungguh, kau pasti akan menyukainya.”

“Kau tidak bercanda, ‘kan?” Aku memicingkan mata ke arahnya.

“Tidak. Buka saja, sana.”

Aku menggembungkan pipi melihat sikap sok rahasianya, lalu meraih tasnya dan membuka benda itu dengan tidak sabaran. Dalam hitungan detik saja, mataku sudah tertuju pada kain putih yang menyembul dari dalam sana, lengkap dengan hiasan berkilauan yang tersemat di beberapa tempat.

“Gaun?”

“Itu bukan gaun biasa. Coba keluarkan.”

Menuruti perintah Luhan, aku pun menarik keluar gaun itu dan membiarkan bahannya yang selembut sutra jatuh dengan anggun ke pangkuan. Kuamati pakaian itu selama beberapa detik, berusaha menyerap semua detailnya dengan teliti, sampai akhirnya aku pun menyadari bahwa—

“Bagus?”

“Lu….”

“Kalau kau suka, pakai benda itu dua bulan lagi. Untuk menemuiku.”

“Luhan. Apa ini… gaun pengantin?”

“Yap. Dua bulan lagi. Temui aku di depan altar dengan gaun itu. Bagaimana?” Luhan menjawab pertanyaanku, ekspresi wajahnya tampak begitu kalem. Ia melirik ke arahku lagi dan memamerkan senyum lebarnya, terlihat tampan sekaligus menggoda pada saat yang bersamaan.

Aku mendesah keras.

Meskipun Luhan memiliki selera yang begitu bertolak belakang denganku, meskipun kami sering meributkan soal fashion dan model-model baju, tetapi untuk sekali ini, aku tidak bisa memungkiri bahwa gaun ini memang cantik. Bahwa aku menyukainya. Juga, bahwa aku tidak mungkin…

“Oke. Aku mau, Lu.”

…menolaknya dalam hal semanis ini.

—fin.

The first request is here! Hope you’ll like it! 🙂

Pic-fic lain akan menyusul 😀

19 thoughts on “[Pic-Fic] Inside the Bag

  1. junyunhye

    Halo kak, terima kasih karna sudah membuat pic-fic ini untuk ku. Hehey
    Aku suka aku suka, dan ini maniiis bangeeeet. Dan aku hampir gila ngebyangin luhan beneran ngelamar aku 😀
    Prtma liat pic ini aku agak errr gt krna luhan pake tas ibu-ibu yg bru punya anak. Dan stlah gmbr ini di buatin ff, aku brharap bgeet kalo pertma isinya gaun dan strusnya isi pkaian anak kita. Ahahaha *ININGAYALBANGET XD
    Eniwey, sekali lg thankyou so much yaaaah kakak *bow360derajat XD

    Like

  2. furuchi

    Ameeeeer, kamu pasti kalo buat fic gini pas lagi makan gula yaaaa? Kok sweet banget sih. Pokoknya suka sukaaaaa :3

    Like

  3. Zoenicorn

    Singkat,padat,jelas dan langsung tepat sasaran ke perasaan,,,astaga,,,cara melamar yang patut diperhitungkan untuk para kaum adam,,,kekekeke.
    Siapapun gak akan nolak kalo begitu caranya,, ^_^

    Like

  4. ohlusiana

    Kk – Kak Amer… /hening/
    Kak Amer!! Ini bagus banget! T-T
    Tega ya semua, bikin fict tentang Luhan, Dhila, Kakak, habis ini siapa?-_-
    Sumpah, Luhan itu bisa bikin aku ngelupain aku sama odult buat beberapa waktu ;A;

    Aku nggak bisa ngomong apa apa kak-_- swear, ini terlampau bagus heuheu
    Speechless less less

    Pokoknya Sehunnya kutunggu ya kakkk<3
    Fighting!^^

    Like

  5. demi apa isi tasnya unpredictable banget haha XD
    plis ini cara ngelamarnya to the point banget tapi juga sweet banget huh T_T
    luhan kalo dikasih fluff begini bikin aku meluber kemana-mana
    sebenernya mau ikut pic-fic juga tapi ternyata udah tutup ._.

    Like

  6. AMERRRRR TANGGUNG JAWAB KAMU HEI UDA BIKIN KAK SENYUM2 KAYA ORANG GILA MALEM2 GINI HUHHHH???!!??? /caps off/
    btw diluar isi fic, koq kamu tau sih klo kak suka banget sama yg namanya kaos+celana? uhh, itu adalah copel pakaian paling enak dan nyaman deh..hohoho /oke melenceng jauh/
    dan KITTY LUHAN is back here~~~ kkk ngebayangin dy jdi fashion design trus ngerancangin gaun pengantin sendiri dan cara ngelamarnya unik banget..udalah kak melting /seret luhan langsung ke gereja/ xDD

    Like

  7. ampun deh mer, aku baca ini di bus dan misti tahan2 senyum yang bikin pipi keram!
    mau jantungan rasanya waktu pendeskripsian lu jalan keluar airport sambil panggil “HAI, SAYAAAAANG!”
    huwaaa aku juga rela ih jadi cewenya bertahun2 kalo kayak gini. sering ditinggal juga gak papa yang penting ujung2nya nikah kan XD
    aku ikutan nebak2 apa hadiah yg mau dikasi luhan, eh ternyata tebakanku bener dapet gaun pernikahan. cuma gak nyangka aja bakal jadi semanis ini dilamarnya. padahal gak ada pake cincin, mau berlutut mana bisa wong di dalem mobil, gak pake jadi tontonan orang2, gak ada becek2an /air mata maksudnya/ luhan juga santai banget!
    tapi kenapaaaa??? kenapa aku berasa kejang2 Mer??? yang lagi dilamar ini siapa??? /hilang kendali diri dalam sekejap/plakk/
    Amer bisa aja deh kamu… /kedip2 ganjen/
    okeee kalo dilanjutin komentar ini bakal makin kacau. liat2 yang lain aja kalo gitu…

    Like

Leave a comment